Uji Kandungan Boraks (H3BO3) pada Bakso di Desa Pesantunan

Authors

  • Yunita Sulistiyanti Universitas Muhadi Setiabudi
  • Yuniarti Dewi Rahmawati Universitas Muhadi Setiabudi
  • Rifqi Ferry Balfas Universitas Muhadi Setiabudi

Keywords:

bakso, borax, pengawet berbahaya

Abstract

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur dan memperpanjang daya simpan. Selain itu, juga dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Bahan Tambahan Pangan yang ditambahkan dapat memperbaiki karakter pangan agar memiliki kualitas yang baik. Pemerintah sendiri telah mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian BTP secara optimal. Boraks merupakan salah satu bahan yang sering ditambahkan pada beberapa makanan agar lebih awet, memiliki tampilan yang lebih menarik dan rasa yang kenyal. Padahal pemakaian boraks dilarang digunakan pada produk pangan karena kandungannya yang dapat memberikan efek negatif pada kesehatan. Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang dilumatkan, dicampur dengan bahan lain, dibentuk bulatan, dan selanjutnya direbus. Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyalahgunaan boraks pada bakso yang dijual di Desa Pesantunan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan uji kualitatif. Analisis kualitatif yang digunakan untuk mengetahui adanya boraks dalam makanan menggunakan metode easy tes kit boraks. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil uji bakso pada sampel A, B, C, dan D tidak mengandung boraks Sedangkan bakso pada sampel E positif mengandung boraks dikarenakan adanya perubahan warna pada kertas uji yang semula berwarna kuning berubah menjadi warna merah bata.

Downloads

Published

01-01-2024

Issue

Section

Articles